
Menghidupkan Warisan Kesenian Lokal: Mahasiswa ISI Yogyakarta Bina Kesenian Jatilan Ngudi Lestari dari Kaliberot
Argabuwana.com | Kesenian Jatilan Ngudi Lestari dari Kaliberot, sebuah warisan budaya yang kaya akan makna dan keindahan, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Kaliberot, Yogyakarta. Namun, semakin lama, kesenian ini mengalami tantangan dalam pemeliharaan dan pengembangannya. Tidak ingin melihat keindahan tradisi ini pudar, sekelompok mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta memutuskan untuk mengambil peran dalam membina kesenian ini.Menjembatani Tradisi dan Inovasi
Mahasiswa ISI Yogyakarta memahami bahwa untuk menjaga keberlangsungan sebuah tradisi, diperlukan sentuhan inovasi yang cerdas. Dengan mempertahankan unsur-unsur tradisional yang khas, mereka juga membawa ide-ide baru yang dapat menghidupkan kembali minat dan apresiasi masyarakat terhadap kesenian Jatilan Ngudi Lestari.Kerja Sama Aktif dengan Komunitas Lokal
Dalam upaya pembinaan kesenian ini, kerja sama antara mahasiswa dan komunitas lokal menjadi kunci kesuksesan. Mahasiswa tidak hanya mendatangi Kaliberot untuk memberikan pelatihan dan bimbingan, tetapi juga belajar secara langsung dari para tokoh budaya setempat. Mereka mendengarkan cerita-cerita tentang sejarah dan makna-makna mendalam di balik setiap gerakan tarian dan musik dalam kesenian Jatilan Ngudi Lestari.Pelatihan dan Workshop Rutin
Setiap minggu, para mahasiswa berkumpul di Kaliberot untuk memberikan pelatihan dan workshop kepada para pemuda dan pemudi setempat yang berminat untuk belajar kesenian Jatilan. Mereka tidak hanya mengajarkan teknik-teknik dasar dalam menari dan memainkan alat musik tradisional, tetapi juga berbagi pengetahuan tentang pentingnya menjaga warisan budaya lokal.
Pertunjukan dan Festival Budaya
Puncak dari upaya pembinaan ini adalah penyelenggaraan pertunjukan dan festival budaya Jatilan Ngudi Lestari. Mahasiswa bekerja keras untuk mengatur segala persiapan mulai dari pengumpulan dana hingga persiapan artistik. Dalam festival ini, selain menampilkan pertunjukan kesenian yang memukau, juga diadakan pameran seni dan kuliner tradisional untuk semakin memperkaya pengalaman para penonton.Membangkitkan Kembali Kebanggaan Lokal
Melalui upaya pembinaan ini, tidak hanya kesenian Jatilan Ngudi Lestari yang dihidupkan kembali, tetapi juga kebanggaan dan identitas masyarakat Kaliberot yang semakin terpupuk. Para pemuda dan pemudi setempat kembali merasa memiliki warisan budaya yang berharga dan menjadi lebih antusias dalam menjaga serta mengembangkan kesenian tradisional mereka.Inisiatif para mahasiswa ISI Yogyakarta ini tidak hanya memberikan manfaat bagi keberlangsungan kesenian Jatilan Ngudi Lestari, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya antara mahasiswa dengan masyarakat Kaliberot. Dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya lokal, mereka membuktikan bahwa pemeliharaan warisan budaya adalah tanggung jawab bersama yang dapat menghasilkan dampak yang positif dan berkelanjutan.